Religiousitas adalah perjalanan seseorang untuk mencapai sebuah tataran tertentu pada jalur keagamaan. Seorang religius adalah orang yang tidak lagi mengedapankan hal-hal yang bersifat duniawi. kehidupan nyatanya sungguh diabdikan kepada kepentingan yang berkait dengan religi atau agama.
Beberapa agama menuntut rohaniwan atau pemimpin agamanya untuk benar-benar menjalani kehidupan religius. Mereka ditamepatkan pada biara dimana kehidupan duniawi tidak boleh mempengaruhi cara hidup dan pandangan mereka.
Pemimpin agama yang religius menyingkirkan kepentingan pribadi demi kemaslahatan bersama. Di Dunia ini tercatat pemimpin-pemimpin religius yang diakui sebagai pemimpin yang memiliki religiusitas sempurna sesuai ukuran manusia.
Bunda Theresa Dari Calcuta
Berangkat dari keluarga kaya di daratan Eropa Theresa muda meninggalkan segala glamaour dan kenikmatan duniawi. Mendirikan sebuah komunitas di Calcuta kota kumuh India yang hidup penuh dengan diskriminasi. Theresa muda berkonsentrasi untuk mengabdikan dirinya melayani orang-orang yang tersingkir dan papa.
Tak pernah mudah perjalananya berbuat baik. Perampokan, tekanan dari masyarakat dan pemerintah tak mengecilkan niat theresa untuk terus menjujung martabat manusia sesuai dengan harkatnya. Perjuangannya akhirnya diakui oleh gereja katolik. Setelah meninggal Theresa diangkat sebagai seorang pahlawan gereja katolik.
Budha Gautama
Budha Gautama bukan orang miskin. Ia adalah seorang pangeran tampan yang menjadi putera mahkota untuk menggantikan ayahnya. Namun keluar dari istananya ia menemukan kenyataan bahwa banyak rakyatnya yang kelaparan. Tak dapat menerima kenyataan Budha Gautama memutuskan untuk meninggalkan segala urusan duniawi dan menyelemai religiousitas sejati.
Bahkan buda Gautama bersedia meninggalkan dunia dengan moksa setelah bertapa berbulan-bulan lamanya diatas gunung di tengah hutan belantara. Namun dalam perjalanan religiousnya Budha Gautama meninggalkan ajraran yang disebut dharma. ajaran itu masihlanggeng sampai sekarang dan banyak digunakan manusia untuk mencapai kehidupan sejati.
Dua tokoh tersebut adalah 2 contoh tokoh yang memberikan contoh makna religius yang sesunggunhnya. kehidupan nyatanya tidak pernah ternodai dengan hiruk pikik duniawi. Masih banyak tokoh-tokoh religious bahkan yang tidak tercatat dalam sejarah.
Bisa jadi dalam perjalan hidup mereka juga melakukan kesalahan manusiawi. Namun kesalahan itu pasti tidak sebanding dengan kehidupan mereka sehingga tidak pantas ditulis dalam sejarah kehidupan mereka.
Selama hidup kedua tokoh religius tersebut tidak tercatat perilaku yang didasarkan pada nafsu dan kekuasaan. Bahkan keduanya sungguh-sungguh menolak nafsu dan kekuasaan. Hidup tanpa pendamping yang sudah barang tentu akan terus mengikuti mereka dengan segala permaswalahan pribadinya. Selama seorang religius masih hidup bersama pendamping, apalagi memiliki keturunan, maka masalah duniawi akan tetap muncul sebagai sertaan kehidupan manusiawi mereka.
Nalar di Luar Agama
Tidak hanya orang beragama, orang-orang yang memiliki kepercayaan, namun tidak diakui sebagai agama juga memiliki ajaran yang mengatur kehidupan rohani mereka. Adat-istiadat dan petuah menjadi pokok ajaran yang secara turun-temurun dijaga oleh orang-orang aliran kepercayaan.
Ajaran yang dibangun untuk kebersamaan lingkungan atau komunitas biasanya dibangun untuk menjaga kerukunan dan kedamaian diantara komunitas, maupun keluar ke komunita s yang lain.
Comments
Post a Comment